Sabtu, 12 Januari 2013

Memaknai hidup # Part 1


Islam sangat memuliakan kaum perempuan, didalam islam seorang wanita dilindungi oleh empat laki-laki yaitu: bapaknya; saudara laki-lakinya; anak laki-lakinya, dan suaminya. Jika ke-empat tersebut tidak mampu melindungi seorang perempuan maka ia berhak dilindungi oleh negara. Tetapi, di era kapitalisme saat ini, dimana islam hanya dijadikan ibadah ritual saja. Kaum muslimin tidak memahami hak tersebut, banyak kaum adam yang menelantarkan istrinya, menelantarkan anak-anak perempuannya, menelantarkan saudaranya bahkan menelantarkan ibunya. Apalagi negara??negara saat ini benar-benar tidak melindungi kaum hawa, di Jakarta kasus pelecehan seksual yang harus diderita oleh kaum hawa menunjukkan bahwa sistem negeri ini sangat lemah dan tidak mampu melindungi kaum hawa. Di dalam dunia Industri, dimana kaum hawa banyak bertebaran menjadi buruh murah, sehingga haknya sebagai seorang ibu terampas karena himpitan ekonomi yang semakin membelit. Dan disini jangan pernah katakan bahwa mereka adalah kaum yang tidak mau berfikir dan tidak mau merubah diri!! Coba fikirkan bersama-sama, hak menafkahi keluarga jatuh pada laki-laki, jika laki-laki terkena PHK atau loss job, apa yang seharusnya dilakukan olehnya?? Okelah kalo laki-laki tersebut berfikir untuk mengais rezki lewat jalan lain (Standar Halal harus nomer satu), kalo tidak??? Maka wanitalah yang menderita.
Sepanjang pengamatan yang saya lakukan selama ini, ternyata ada dua karakter laki-laki, pertama militant dan yang kedua biasa-biasa aja. Karakter pertama yaitu militant, dia memiliki kecenderungan untuk tidak menyerah dalam satu titik saja, karena dia nyakin bahwa Rizki setiap manusia sudah digariskan tergantung bagaimana ikhtiar, do’a dan tawakal untuk menjemputnya. Dan karakter laki-laki yang kedua yaitu biasa-biasa aja, dia memiliki karakter yang tidak bisa untuk memulai, tetapi dia sangat amanah ketika diberi kepercayaan. Dan disini karakter laki-laki ini cenderung hanya pasrah dengan apa yang diperoleh, bahasa kasarnya gampang menyerah, dan inisiatif kurang. Yang manakah karakter anda??dan kedua karakter ini ada disetiap laki-laki tergantung mana yang lebih dominan. Dan bentukan seperti apa yang telah dilakukan kedua orangtuanya.
Seorang wanitapun sama, yaitu memiliki dua karakter, yang pertama militant dan yang kedua biasa-biasa aja.ciri-cirinya sama seperti yang terdapat pada laki-laki, dan karakter ini ada pada setiap wanita, dan tergantung karakter mana yang lebih dominan, dan semuanya merupakan hasil bentukan dari kedua orangtuanya.
Ekstrofet dan Introfet pastilah ada pada diri manusia, dan tergantung mana yang lebih dominan, dan dalam satu keluarga kita bisa mendapati karakter-karakter yang berbeda pada diri setiap anak, contohnya saya sendiri yang cenderung ekstrofet daripada introfit yang muncul saat bad mood menyerang.
Dalam islam karakter (syaksiyyah) manusia hanya ada dua komposisi yaitu aqliyyah (pola pikir) islam dan nafsiyyahnya(pola sikap) islam, dimana setiap dia bertindak, tindakan atau amal perbuatannya selalu disandarkan atas perintah dan larangan Allah, pola pikirnyapun selalu mengedepankan Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber hukum saat dia memutuskan sesuatu. Misalnya sebut sajalah si Fulanah, si fulanah ini ketika diajak diskusi tentang islam, capcus deh jawabannya, dalil hapal dan segala macem,,tetapi dalam bersikap seperti jauh panggang dari api, tidak selaras dengan pola pikirnya, pola sikapnya bisa dikatakan sangatlah hedonis. Nah pertanyaannya mengapa bisa seperti ini?? Islam sebagai mabda yang shahih ketika dipelajari secara tidak langsung akan menjadikannya sebagai amalan praktis, tetapi jika islam dipelajari sebagai teori maka yang terjadi adalah orang tersebut akan seperti buku yang berjalan, dan akan menemukan pada titik kejumudan dan akhirnya islam ditafsirkan sesuai penafsiran yang menguntungkan pribadi. Ada juga individu yang hanya mencukupkan islam hanya sebagai ibadah saja.
#bersambung ke part 2 ya….
Ar-Royyah my 2nd Home
Semarang, 11-01-13
7:17 pm
Devia Putria Rawas