Senin, 08 April 2013

One Day


Suatu hari di awal tahun 2010,
Saat itu perasaan rindu tak terbendungkan untuk ibuku, sehingga aku memutuskan untuk pulang ke Tegal tanah kelahiranku. Setelah mengantri cukup lama di stasiun kereta Poncol Semarang, Alhamdulillah akhirnya aku mendapat tiket ekonomi Semarang-Tegal, dengan hanya mengeluarkan uang sebesar 15rb, aku bisa pulang ke rumah.
Tak terasa sudah tiga jam lebih ku tempuh perjalanan dari Semarang ke Tegal, Alhamdulillah akhirnya sampai juga ke Tegal, hemm sedikit ku longgarkan beban dalam pundakku dan duduk sebentar di stasiun Tegal, setelah merasa enakan ku lanjutkan kakiku mencari angkot untuk menuju Pasifik Mall,dan disinilah aku menunggu bus ke arah Purwokerto. Kalo dipikirkan memang sangat melelahkan perjalanan pulang dari Semarang sampai ke rumah, tetapi perasaan rindu dan ingin bertemu dengan orang yang dicintai mampu menghapus semua penat dan rasa lelah, dan seyogyanya perasaan itulah yang harus kutanam kuat kepada Rob ku, karena Dialah tempat kembali yang paling abadi.
Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya  bus Po.Indah muncul juga dan aku langsung naik dan buspun beranjak meninggalkan kota Tegal menuju rumahku dan daerah sekitarnya, untuk ini aku membutuhkan waktu kurang lebih satu jam bahkan bisa sampai dua jam perjalanan jika busnya terlalu banyak “ngetem”.  Hemmm dinikmati aja …
Alhamdulillah sampai juga di rumah,, ku hirup secara rakus udara pegunungan rumahku,, kapan lagi coba bisa menghirup udara segar selain dirumah sendiri, kalo di kota udara sudah tercemar dan penuh polusi.
Assalamu’alaikum…. Tok-tok-tok..
Terasa sepi rumahku, aku langsung beranjak ke belakang dan kudapati ibuku sedang tidur, mungkin karena mendengar salam ibuku langsung terjaga dan menyambutku dengan senyuman tulus khas emak-emak,…
Akupun langsung menghambur ke ibuku, dan langsung kucium tangannya.
Emak sehat?tanyaku..
Alhamdulillah , kuwe sehat nduk?bales Tanya ibuku
Alhamdulillah sehat mak (jawabku)
Esok harinya..
Aktifitas yang selalu kulakukan jika dirumah, bangun subuh setelah itu mengumpulkan baju-baju kotor untuk ku cuci, ku rendam selama ± 30 menit. Sembari menunggu rendaman ku lanjutkan mengerjakan beres-beres rumah yaitu nyapu dan ngepel. Setelah beres perihal bersih-bersih kulanjutkan mencuci baju sembari menyanyi lagu kesukaan ku dari barat, Korean sampai nasyid (mungkin yg denger bisa pecah gendang telinganya, karena lagu mix yang ga karuan dari barat sampai korea)..
Selesai menjemur baju di halaman belakang rumah, aku pun merapikan jilbab dan kerudungku, seperti biasa aku paling suka dengan jilbab biruku dan kerudung hitamku, sekarang siap untuk ke pasar dan belanja untuk masak hari ini.
Allahu Akbar-Allahu Akbar-
Terdengar suara adzan dzuhur berkumandang, Alhamdulillah udah dzuhur, masakan udah matang pula (gumamku sendiri)..
Setelah shalat dzuhur dan makan siang, ku lanjutkan untuk ngobrol dengan ibuku.
“Emak” (panggilku)
“Iya apa nduk (jawab ibuku yang saat itu masih memakai mukena lengkap karena habis ngaji al-qur’an juga)” suara merdu lantunan ayat suci Al-Qur’an yang selalu kurindukan sampai saat ini.
“Mak, pengin aku jadi apa”(tanyaku)
“Terserah nduk yang penting kamu jadi orang yang bermanfaat dan menjadi orang yang tanggung jawab dengan hidupmu” (jawab ibuku)
“Mak, kalo setelah lulus kuliah aku langsung menikah, boleh ga mak” (tanyaku)
“Udah punya calonnya” (Tanya ibuku)
“Belum mak, aku mau ijin dulu, biar aku pede kalo menerima tawaran ta’aruf” (jawabku)
“O, ya udah ndang cepet nikah aja mumpung emak masih liat” (jawab ibuku)..
Dan ternyata ini adalah obrolan seriusku dan terakhir dengan emak perihal keinginanku untuk menikah. Karena kesibukan ku kuliah dan dakwah telah menyedot waktu luangku untuk pulang dan bertemu ibuku. Dan tepat tanggal 27 Oktober 2011 ibuku di panggil oleh Illahi Robbi.
Ya Allah berilah tempat yang terindah untuk emakku tersayang, saya sangat mahfum bahwa dunia bukanlah tempat berhimpun yang abadi, maka perkenankan kami hambamu untuk dihmpunkan kembali dalam jannah-Mu, Amien.
11-12-12
Sore hari di rumah temen se-harokah dakwah.
Devia kurusan ya, lagi diet ya atau kurang gizi (pertanyaan yang dilontarkan oleh ibu dari temen se-harokahku)sembari memegang pundakku.
Ngga bu, dari dulu juga udah segini koq, ga berubah. Tenang bu saya ga kekurangan gizi koq (jawabku dengan polos).
Kog kurusan (Tanya ibu)
Iya bu lagi banyak pikiran (jawabku dengan enteng) aduh si ibu kenapa sih Tanya masalah kurus, aku paling males dikatain kurus (gumamku dalam hati).
Alhamdulillah dedek bayi nangis jadi aku bisa bebas dari pertanyaan-pertanyaan ibu (syukurku dalam hati).
Liat ibu yang cekatan mengendong cucu pertamanya dan si dedek yang terdiam dalam gendongan embahnya, melihat fenomena ini, rindu dalam hatiku mulai terbuka lagi, dalam hatiku yang terdalam,ya Allah sungguh membahagiakan seandainya saat aku menikah dan mempunyai anak kelak, anakku masih bisa melihat embahnya, dan digendong oleh embahnya
Kasih Sayang Itu Titi
Kasih Sayang Penghubung Hati
Kasih Sayang Itu Tali
Kasih Sayang Pengikat Diri
Dari Kasih Timbul Simpati
Dengan Sayang Ada Persaudaraan
Kerana Kasih Ingin Berbakti
Saling Sayang Ma'af Mema'afkan
Kasih Sayang Itu Baja
Kasih Sayang Penyubur Jiwa
Kasih Sayang Itu Penawar
Penguat Cinta Penghapus Duka
Kasih Manusia Sering Bermusim
Sayang Manusia Tiada Abadi
Kasih TUHAN Tiada Bertepi
Sayang TUHAN Janji-NYA Pasti
Tanpa Kasih Sayang TUHAN
Tiada Simpati Tiada Persaudaraan
Tanpa Kasih Sayang TUHAN
Tiada Bakti Tiada Kema'afan
Kasih Sayang Pada Semua
Kasih Sayang Sesama KitaKasih Sayang Oooo Dunia
Moga Selamat Di Akhirat Sana
By.Raihan
Saya tahu ya Allah rasa sayangku ke ibuku takkan mampu mengalahkan rasa sayang dan cinta-Mu pada ibuku.
Rasa sayangku ke bapakku takkan mampu mengalahkan rasa sayang-Mu kepada hambanya yang ikhlas.
Rasa sayang ku ke saudara se-rahimku,takkan mampu mengalahkan rasa sayang-Mu pada hamba-hamba-Mu yang beriman.
Ya Allah peliharalah selalu cinta diantara kami kaum muslimin di seluruh penjuru dunia, dan satukan kami kembali dalam naungan daulah al-khilafah islamiyyah.
Kuatkan kaki ini untuk terus melangkah menuju-Mu,
Robbana athina fiddunya khasanah wa fil’akhiroti khasanataw wa qina adzabbanarr, amien ya Robbal’alamien.                                                                                                                 
Semarang, 12-12-12
 Penghujung Akhir tahun di Ar-Royah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar