Islam sangat memuliakan kaum
perempuan, didalam islam seorang wanita dilindungi oleh empat laki-laki yaitu:
bapaknya; saudara laki-lakinya; anak laki-lakinya, dan suaminya. Jika ke-empat
tersebut tidak mampu melindungi seorang perempuan maka ia berhak dilindungi
oleh negara. Tetapi, di era kapitalisme saat ini, dimana islam hanya dijadikan
ibadah ritual saja. Kaum muslimin tidak memahami hak tersebut, banyak kaum adam
yang menelantarkan istrinya, menelantarkan anak-anak perempuannya,
menelantarkan saudaranya bahkan menelantarkan ibunya. Apalagi negara??negara
saat ini benar-benar tidak melindungi kaum hawa, di Jakarta kasus pelecehan
seksual yang harus diderita oleh kaum hawa menunjukkan bahwa sistem negeri ini
sangat lemah dan tidak mampu melindungi kaum hawa. Di dalam dunia Industri,
dimana kaum hawa banyak bertebaran menjadi buruh murah, sehingga haknya sebagai
seorang ibu terampas karena himpitan ekonomi yang semakin membelit. Dan disini
jangan pernah katakan bahwa mereka adalah kaum yang tidak mau berfikir dan
tidak mau merubah diri!! Coba fikirkan bersama-sama, hak menafkahi keluarga
jatuh pada laki-laki, jika laki-laki terkena PHK atau loss job, apa yang
seharusnya dilakukan olehnya?? Okelah kalo laki-laki tersebut berfikir untuk
mengais rezki lewat jalan lain (Standar Halal harus nomer satu), kalo tidak???
Maka wanitalah yang menderita.
Sepanjang pengamatan yang saya
lakukan selama ini, ternyata ada dua karakter laki-laki, pertama militant dan
yang kedua biasa-biasa aja. Karakter pertama yaitu militant, dia memiliki
kecenderungan untuk tidak menyerah dalam satu titik saja, karena dia nyakin
bahwa Rizki setiap manusia sudah digariskan tergantung bagaimana ikhtiar, do’a
dan tawakal untuk menjemputnya. Dan karakter laki-laki yang kedua yaitu
biasa-biasa aja, dia memiliki karakter yang tidak bisa untuk memulai, tetapi
dia sangat amanah ketika diberi kepercayaan. Dan disini karakter laki-laki ini
cenderung hanya pasrah dengan apa yang diperoleh, bahasa kasarnya gampang
menyerah, dan inisiatif kurang. Yang manakah karakter anda??dan kedua karakter
ini ada disetiap laki-laki tergantung mana yang lebih dominan. Dan bentukan
seperti apa yang telah dilakukan kedua orangtuanya.
Seorang wanitapun sama, yaitu
memiliki dua karakter, yang pertama militant dan yang kedua biasa-biasa aja.ciri-cirinya
sama seperti yang terdapat pada laki-laki, dan karakter ini ada pada setiap
wanita, dan tergantung karakter mana yang lebih dominan, dan semuanya merupakan
hasil bentukan dari kedua orangtuanya.
Ekstrofet dan Introfet pastilah
ada pada diri manusia, dan tergantung mana yang lebih dominan, dan dalam satu
keluarga kita bisa mendapati karakter-karakter yang berbeda pada diri setiap
anak, contohnya saya sendiri yang cenderung ekstrofet daripada introfit yang
muncul saat bad mood menyerang.
Dalam islam karakter (syaksiyyah)
manusia hanya ada dua komposisi yaitu aqliyyah (pola pikir) islam dan
nafsiyyahnya(pola sikap) islam, dimana setiap dia bertindak, tindakan atau amal
perbuatannya selalu disandarkan atas perintah dan larangan Allah, pola
pikirnyapun selalu mengedepankan Al-Qur’an dan Hadist sebagai sumber hukum saat
dia memutuskan sesuatu. Misalnya sebut sajalah si Fulanah, si fulanah ini
ketika diajak diskusi tentang islam, capcus deh jawabannya, dalil hapal dan
segala macem,,tetapi dalam bersikap seperti jauh panggang dari api, tidak
selaras dengan pola pikirnya, pola sikapnya bisa dikatakan sangatlah hedonis.
Nah pertanyaannya mengapa bisa seperti ini?? Islam sebagai mabda yang shahih
ketika dipelajari secara tidak langsung akan menjadikannya sebagai amalan
praktis, tetapi jika islam dipelajari sebagai teori maka yang terjadi adalah
orang tersebut akan seperti buku yang berjalan, dan akan menemukan pada titik
kejumudan dan akhirnya islam ditafsirkan sesuai penafsiran yang menguntungkan
pribadi. Ada juga individu yang hanya mencukupkan islam hanya sebagai ibadah
saja.
#bersambung ke part 2 ya….
#bersambung ke part 2 ya….
Ar-Royyah my 2nd
Home
Semarang, 11-01-13
7:17 pm
Devia Putria Rawas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar